Wednesday, December 30, 2009

Bakmi Orpa

Jujur, kalau belum pernah mengunjungi tempat ini, Bakmi Orpa sedikit sulit untuk ditemukan. Selain berlokasi terpencil dari area Kota Tua, Bakmi Orpa juga tidak menggantungkan papan nama dalam bentuk apapun yang menandakan keberadaan-nya. Mungkin salah satu indikasi penting-nya adalah parkiran mobil yang paling ramai di jalan Malaka II.

Yah, di hari Sabtu dan Minggu, untuk datang mengunjungi Bakmi Orpa dan langsung mendapatkan meja adalah keajaiban. Karena biasanya, selalu ada antrian. Dua kali sudah saya mengunjungi tempat ini. Kali yang pertama, bersama sahabat saya dari Bali di hari Minggu, pukul 11:30an, yang mana tampaknya adalah jam yang baik, sudah melewati jam sarapan, tetapi masih terlalu pagi untuk makan siang. Kami langsung mendapatkan meja (walau harus berbagi dengan orang lain dan setelah itu, antrian terciptakan. Kami hanya beruntung!).

Kali yang kedua, bersama-sama dengan teman-teman kantor akhir-akhir ini di hari biasa. Tidak seramai akhir pekan, tetapi hampir semua meja terisi. Ketika kami meninggalkan tempat ini, pengunjung terus berdatangan. Saya cuma bisa bilang: Business is definitely good for Orpa!

Berbeda dengan bakmi-bakmi lainnya, bakmi Orpa sedikit kenyal, gurih dan WANGI! Begitu nikmat-nya mie-nya, seolah-olah lauknya tidak penting lagi. Untuk pertama kali-nya, MIE menjadi bintang, bukan lauknya. Seolah-olah hanya mengandalkan MIE-nya, Orpa bahkan tidak peduli kalau kuah yang menjadi teman mie itu rasanya tawar dan nyaris tidak beda dengan air tuangan Aqua. Sekali lagi, MIE yang menjadi bintang di sini.

Teman kantor saya mencurigai kalau MIE-nya direndam dalam waktu tertentu dengan minyak dari hewan ternak tertentu. HEHEHE. Seperti saya sampaikan sebelumnya, MIE adalah bintangnya di sini, jadi hal-hal lain, seperti pangsit biasa saja (walau saya suka sih, karena bentuknya tidak terlalu besar), bakso gorengnya juga sangat biasa.

Oyah, salah satu snack yang mantap itu, bola UBI goreng. Terbuat dari ubi, tanpa isi, bola UBI rasanya manis tanpa isi. Cocok banget dipesan sambil menunggu 10-15 menit sebelum MIE disajikan.

Bakmi ORPA
Jl. Malaka II No. 25
Jakarta Pusat
Ph. (021) 691 2450

Friday, December 4, 2009

Ayam Goreng Kalasan Mbok Limbok


Beberapa bulan lalu seorang teman bercerita bahwa tempat makan favoritnya ketika pulang tengah malam dari tempat kerja adalah warung Ayam Goreng Kalasan Mbok Limbok ini. Waktu itu saya hanya menanggapinya biasa saja karena dari luar tidak terlihat ada yang istimewa dari tempat makan ini. Tapi, setelah kemarin malam saya mencobainya sendiri, rupanya memang banyak alasan yang bisa dipakai untuk menjadikan tempat makan ini sebagai tempat makan favorit!

Terletak di jalan Patih Jelantik, dekat sentral parkir Kuta, rumah makan Ayam Goreng Kalasan Mbok Limbok bisa dibilang cukup strategis. Dari luar, rumah makan ini terlihat lumayan aneh, dengan tenda model kawinan terpasang didepannya sebagai dapur dan tempat duduk seadanya di area tenda itu. Namun begitu masuk kedalamnya maka pengunjung akan diajak untuk duduk di meja kayu unik yang terlihat seperti barang dagangan. Ya, bagian dalam rumah makan ini adalah galeri yang menjual barang-barang antik berbahan kayu. Pengunjung boleh duduk dimana saja. Tinggal pilih meja yang paling artistik, silakan duduk dan rasakan makan di meja itu.


Interior yang layaknya sebuah galeri.

Dalam urusan pelayananan, rumah makan ini juga tidak kalah unik. Pengunjung dipersilakan menulis sendiri apa-apa yang mau dipesan, lalu menyerahkannya pada pelayan. Setelah makanan datang, pengunjung dipersilakan mengambil nasi, sambal, dan lalapan sendiri. Semua bebas diambil berapapun kuantitasnya. (Pantesan teman saya itu menjadikan tempat ini sebagai tempat makan favorit!). Setelah makan, buah-buahan pun bisa dinikmati secara GRATIS!


Nasi, lalapan, sambal, silakan ambil sendiri!

Soal harga, kata murah memang tak ada tandingannya. Untuk nasi bebek dihargai 16 ribu rupiah saja. Nasi ayam kampung 16 ribu rupiah, nasi ayam biasa 12 ribu rupiah, nasi lele 12 ribu rupiah. Semua lengkap dengan kremesan yang renyah dan gurih!

Ayam Goreng Kalasan Mbok Limbok
Jl. Patih Jelantik, depan sentral parkir Kuta
Kuta-Bali

Wednesday, December 2, 2009

Mama Kitchen

Tempat yang satu ini memang sudah pernah dibahas oleh Alex. Tapi bagaimanapun saya tidak puas kalau tidak menuangkan apa kata lidah saya tentang tempat ini.
Awalnya saya tidak berharap apa-apa tentang tempat makan yang terletak di Mangga Dua Mall ini. Menurut saya, makanan ditempat ini ya standar-standar saja karena memang orang pergi ke Mangga Dua bukanlah untuk makan. Tapi untuk mencari DVD bajakan atau kebutuhan elektronik. (Itu menurut saya).

Tapi Alex berpendapat lain. Dia meyakinkan saya untuk mencobai tempat makan yang satu ini: Mama Kitchen. Katanya, tempat ini selalu penuh dan ramai. Bahkan antrian orang yang menunggu untuk dapat meja sudah terlihat dari jauh.

OK! Saya sampai di Mama Kitchen sekitar pukul 12.30 (waktu makan siang). Tidak terlihat antrian yang berarti. Bahkan saya bisa langsung duduk (walaupun berbagi meja dengan orang sebelah) dan memesan dengan tenang. Tom Yum Seafood dan Nasi Goreng Tom Yum Ikan Asin, itu pesanan saya! Semua dibuat dengan tingkat kepedasan maksimal! (Itu saran Alex). Sambil menunggu, saya melihat keadaan sekitar. Mulai terlihat antrian orang menunggu meja dan dalam waktu singkat, antrian itu memang jadi menggila. Saya yang tadinya meremehkan hal itu jadi bersyukur total karena datang tepat pada waktu masih ada tempat duduk kosong. Dan ketika saya menyeruput kuah Tom Yum Seafood yang kesegarannya tiada banding ini, antrian sudah benar-benar riuh rendah.

Secara umum, Mama Kitchen adalah tempat makan a la Mangga Dua (tempat duduk plastik tanpa sandaran, meja lipat dari kayu tipis, dan pelayanan seadanya) dengan menu makanan Thailand. Hampir semua makanan disitu ditambahi kata 'Tom Yum'. Tapi rasa dan aroma masakannya memang beda! Tidak standar! Uenak! Itu kata lidah saya. Rasa kecut segar dari kuah Tom Yumnya benar-benar pas terasa di lidah. Apalagi aroma pedasnya yang membuat rasa makin meriah! Isi dari Tom Yum Seafood pesanan sayapun tidak mengecewakan. Ada potongan ikan besar-besar, kerang hijau, dan jamur. (Harusnya ada udang juga, tapi karena dengan alasan tertentu saya tidak makan udang maka saya harus lewatkan hewan berwarna oranye bila dimasak itu).

Untuk nasi gorengnya, benar kata Alex, terlihat terlalu hitam. Tapi soal rasanya, jangan ditanya! Uenak luar biasa! Ikan asinnya banyak, tapi tidak mendominasi bumbu Tom Yum-nya. Pas lah!

Saran saya, datanglah ke Mama Kitchen pada jam-jam yang tidak umum untuk menghindari antrian yang memang gila!

Mama Kitchen
ITC Mangga Dua, Lt. 2 Blok B no. 15
Telepon: (021) 601729