Monday, February 28, 2011

Michelle o Michelle

Dalam beberapa kesempatan, saya selalu merasa beruntung tinggal dan bekerja di dua area yang cukup jauh jaraknya. Saya butuh waktu sekitar 2 jam untuk tiba di kantor dan durasi waktu yang sama (bahkan bisa lebih) untuk kembali ke rumah. 

Tetapi baik rumah, maupun kantor saya berlokasi di area yang terkenal (baca: akan terkenal) dengan tempat jajan, rumah makan atau sejenisnya. Saya sangat beruntung untuk dengan leluasa (tergantung kesibukan dan tingkat kemalasan juga yah) mengunjungi beberapa tempat makan/jajan.

Salah satu tempat yang harus saya kunjungi kalau saya sedang melewati Jalan Pajajaran di Bogor adalah Michelle Bakery. Saya masih ingat pertama kali mengenal kue-kue kering dari Michelle ketika teman kantor saya menawarkan kaastangle dari Michelle di kala saya sedang kelaparan.

Kaastangle yang renyah dan rasa asin dengan aroma keju yang mantap tetapi tanpa membuat saya eneg walau jumlah yang dikonsumsi dalam kapasitas .. eh besar. Intinya, Michelle Bakery does bake GOOD! Setiap kali saya mengunjungi Michelle, kue-kue kering seperti kaastangle sepertinya menjadi suatu keharusan. 

Selain kue kering, hal-hal lain yang layak untuk dicobai seperti egg risoles with cheese and ham mereka. Sayangnya Michelle Bakery hanya menyediakan saus sambal sebagai teman untuk menyantapi risoles, harusnya mereka menggunakan cabe rawit untuk memberikan sensasi yang lebih luar biasa. Aneka jenis roti di Michelle Bakery juga nikmat, walau bagi saya, Michelle Bakery jagoannya kue-kue kering.

Sekedar saran dari saya, jika anda berkunjung ke kota Bogor, mampir deh ke Michelle Bakery dan cek ke bagian kue-kue kering. Oya, setelah renovasi (saya juga baru tahu hal ini bulan Desember yang lalu), Michelle kini mempunyai bagian sendiri untuk kue-kue keringnya.

Kaastangle Michelle, ah enaknya.

Michelle Bakery
Jl. Raya Pajajaran No. 14, Bogor
Phone: (0251) 8310 921

Monday, February 21, 2011

Swike Purwodadi


Lagi-lagi saya menulis tentang makanan nostalgia. Ya, swike memang termasuk makanan yang sering saya makan ketika masih kecil dulu. Bahkan saya pernah diajak untuk mengunjungi kota Purwodadi untuk makan swike yang asli dari tempat kelahirannya.

Tapi sekarang, tidak perlu jauh-jauh untuk menikmati hidangan kodok dengan rasa kuah yang khas hasil percampuran antara tauco dan bawang putih yang kuat ini. Cukup ke daerah Jakarta Barat saja, tepatnya di daerah Harmoni.

Tempatnya memang tidak terlalu representatif. Lebih mirip garasi daripada restoran. Tapi apalah artinya sebuah tempat kalau memang makanannya enak?! (itu prinsip saya). Di bagian depan garasi/restoran ini hanya ada tulisan kecil di atas sebuah kain yang berkibar-kibar ditiup angin: SWIKE.

Tanpa melihat menu saya langsung memesan swike. Karena itulah makanan yang menjadi spesialisasi mereka. Sebagai tambahan, karena ini di daerah Jakarta Barat, maka saya memesan juga kodok goreng kecap. Yang terakhir itu adalah masakan khas China.

Ketika makanan datang, saya langsung mencobai swikenya terlebih dahulu. Saya sudah rindu untuk ditarik ke kenangan indah masa kecil. Namun sayang, swike di restoran ini gagal memenuhi harapan saya. Kuahnya kurang mantap dan rasa daging kodoknya pun tidak sesegar yang saya bayangkan. Sedangkan untuk kodok goreng kecapnya, rasanya juga biasa saja. Tidak istimewa sama sekali.

Secara keseluruh saya tidak menikmati makan dan makanan di tempat ini.

Monday, February 14, 2011

Soto Sulung Koperia

Bagi saya, bicara tentang soto Sulung adalah bicara tentang nostalgia. Waktu kecil dulu, ayah dan ibu sering mengajak saya makan soto Sulung dan membuat makanan khas Surabaya ini menjadi salah satu makanan favorit saya.

Soto Sulung adalah salah satu jenis soto yang kuahnya tidak bening. Isinya adalah potongan-potongan jeroan (bagian dalam) sapi, seperti babat, usus, paru-paru, dan hati, lalu dipermanis oleh potongan telor rebus. Sangat enak dimakan dalam keadaan panas dan pedas.

Itu juga yang disajikan di Soto Sulung Koperia yang terletak di daerah Radio Dalam ini. Tempatnya yang agak kecil tidak menyulitkan saya untuk menemukannya.

Dari luar rumah makan ini terlihat nyaman. Kacanya yang tertutup rapat dan dilapisi kaca film yang tebal membuat saya berpikir bahwa pendingin udara di dalamnya tentu sangat efektif mendinginkan ruangan. Tapi semua itu buyar begitu saya membuka pintu dan masuk ke dalamnya. Rupanya restoran soto ini tidak dilengkapi pendingin udara walaupun kacanya tertutup rapat tanpa jendela.

Tentang rasa makanannya sendiri, restoran ini tidaklah istimewa. Bahkan boleh dibilang tidak terlalu enak. Kuahnya yang kurang mantap dan jeroannya yang masih alot (kenyal dan susah ditelan) jelas membuat penilaian saya tentang soto di tempat ini tidak menyenangkan. Apalagi ketika saya dihadapkan dengan harganya yang Rp. 21.000,- per porsi (belum termasuk pajak).

Secara keseluruhan tempat ini jelas mengecewakan saya.

Soto Sulung Koperia
Jl. Radio Dalam No.45 Jakarta Selatan
Telpon: 021-7257146 - 08989013365


Monday, February 7, 2011

Pempek Pak Raden

Sulit bagi saya untuk mengungkapkan pendapat saya mengenai pempek ini tanpa membandingkannya dengan salah satu rumah makan pempek yang berlokasi di Casablanca ataupun yang di Kepala Gading. Jujur untuk benar-benar menikmati pempek, jika anda mempunyai jenis lidah yang sama dengan saya, saya lebih memilih @bing.

Mungkin karena Pak Raden sudah mempunyai beberapa lokasi di beberapa tempat di Jakarta atau memang lidah saya yang berbeda selera dengan khalayak pada umumnya. Saya merasa pempek Pak Raden digoreng kurang lama, sehingga berasa kurang garing dan bagian dalam cenderung kurang panas. Kuah cuka Pak Raden cenderung manis sehingga rasa kecut-kecut asin dan wangi ebi (yang harusnya ada) tidak berasa.

Mungkin hal baik yang saya dapati adalah kebebasan yang diberikan oleh Pak Raden untuk menuang cuka pempek, karena memang disediakan satu botol di setiap mejanya, namun kemudian itu juga yang menjadi kelemahannya, karena berbeda dengan @bing, yang meracik secara khusus setiap pesanan sesuai dengan permintaan konsumennya (pedas, sedang atau tidak pedas). 

Proses penggorengan yang terlalu terburu-buru juga merupakan nilai minus. Sekali lagi mungkin ini adalah bukti anomali lidah saya atau saya datang pada waktu yang salah? Mungkin saja. :D 

Warung Pempek Pak Raden
Jl. Radio Dalam Raya No. 86D
Jakarta Selatan
Ph. (021) 721 1352