Sunday, April 21, 2013

Kulineran Bali: Pasar Kreneng


Pasar Kreneng adalah salah satu pasar rakyat yang terletak di pusat kota Denpasar. Seperti layaknya pasar rakyat lain, pasar ini juga begitu penuh sesak di malam hari apalagi pada saat akhir pekan.

Segala hal dijual di tempat ini, mulai dari buah-buahan segar, jajanan pasar, mainan anak-anak, tas, baju, sepatu, hingga sabun mandipun ada. Tapi yang menarik buat saya tentu makanannya. Dari semua makanan yang ada di pasar ini, saya memilih babi guling. Karena babi guling adalah makanan khas Bali yang hampir selalu ada dalam upacara-upacara agama.


Begitu banyak penjual babi guling di pasar ini. Mereka berjejer dengan meja-meja panjang yang biasanya dipadati pembeli. Tapi dari semua itu, saya memilih penjual babi guling yang berada di bagian paling belakang pasar ini. Letaknya di pojok kanan. Menurut saya tempat ini yang paling enak dan penjualnyapun paling ramah.

Seporsi babi guling campur (daging babi guling, lawar, jeroan, dan sup), hanya Rp. 13.000,- Siapa yang tidak mau coba? Sangat murah dengan porsi banyak. Bahkan kalau mau irit, lauknya bisa untuk tambah nasi ke-2.


Jadi kalau ke Bali, sempatkan jalan-jalan ke pasar rakyat ini. Jangan hanya jalan-jalan ke tempat turis yang pasti harga makanannya jauh lebih mahal.

Sunday, April 14, 2013

Kulineran Bali: Kedai Sudi Mampir 2


Sebagai orang Jakarta yang sudah lama tinggal di Bali, terkadang ada kerinduan untuk makan makanan khas Ibu Kota. Salah satunya adalah sop kaki kambing. Makanan yang super gurih dan kaya kolesterol ini beberapa tahun lalu agak sulit ditemukan di Bali. Tapi sekarang, saya sudah tahu tempatnya.

Terletak di pinggir jalan By Pass Gatot Subroto, Depasar, Bali, Kedai Sudi Mampir 2 adalah sebuah tempat makan yang amat sederhana. Di siang hari tempat ini adalah bagian luar dari toko yang menjual pasir. Tapi setelah jam 6 sore, terpasanglah sebuah tenda sederhana berwarna kuning dengan tiga meja panjang dan kursi-kursi plastik yang beberapa di antaranya sudah pecah.

Tapi jangan mundur karena tempatnya yang begitu sederhana, karena sop kaki kambing di tempat ini menurut saya adalah yang terenak di Denpasar. Kuahnya kaya rasa, daging dan jeroan kambingnya empuk, serta harganya tidak mahal sama sekali. Penggemar jeroan akan tergila-gila makan di tempat ini karena semua jeroan kambing boleh dipilih-pilih sendiri. Babat, usus, paru, lidah, sampai otakpun tersedia.


Untuk yang tidak suka jeroan atau kaki kambing, ada juga sate kambing yang tidak kalah lezatnya. Sedikit tips, minta bumbu kecap saja untuk sate kambingnya. Karena bumbu kacang akan menghilangkan rasa khas daging kambing.

Kalau mau makan di sini, jangan datang di atas jam delapan malam karena biasanya makanan sudah mulai habis. Paling ideal adalah datang jam 18.30an.

Sunday, April 7, 2013

Kulineran Jakarta: Santong Kuo Tieh - Suikiaw 68


Kuo tieh
Masih dari daerah Glodog, Jakarta Barat. Kali ini sebuah kedai yang juga cukup legendaris, setidaknya menurut teman saya yang sudah 30 tahun meninggalkan Jakarta dan masih selalu merindukan tempat ini.

Tempatnya sederhana. Sejak mau masuk tempat ini, pengunjung sudah disuguhi pemandangan yang menggambarkan betapa sibuknya restoran ini. Bayangkan saja, di sebelah kiri, ada beberapa pekerja yang sedang menggoreng makanan dengan wajan super besar dan api yang menjilat-jilat. Sedangkan di sebelah kanan ada beberapa pekerja yang dengan cekatan membuat adonan, mengisinya, dan membentuk hingga siap diolah lebih lanjut.

Makanan yang istimewa di tempat ini adalah, sesuai nama restorannya, kuo tieh dan suikiaw. Hampir semua meja yang dipenuhi pengunjung memesan salah satu atau kedua makanan ini. Memang dalam daftar menu makanan tersebut dijual 10 buah per porsi. Namun pada praktiknya, saya diperbolehkan memesan 5 buah kuo tieh dan 5 buah suikiaw dalam satu porsi.

Suikiaw
Bagi saya yang tidak punya kenangan apa-apa tentang daerah ini dan makanannya, rasa kuo tieh dan suikiaw di tempat ini sebenarnya biasa saja. Cuma memang ukurannya cukup besar sehingga terlihat begitu menggoda selera.

Bila disuruh memilih, saya lebih suka kuo tieh daripada suikiawnya.