Friday, October 18, 2013
Kulineran Bali: Budokan
Kalau disuruh menyebut restoran paling tidak enak di Bali (kalau tidak mau dibilang restoran paling tidak enak yang pernah saya cobai), maka saya akan langsung menyebut nama restoran ini. Walaupun dari luar terlihat bagus dan memang interior restoran ini sangat menarik, tapi yang namanya restoran tetap saja ujungnya adalah pada rasa makanannya.
Terletak di jalan pantai Berawa 51A, restoran ini memang unik dan menarik. Bukannya menyebut 'international restaurant', Budokan menyebut dirinya sebagai 'intergalactic restaurant'. Ini saja sudah unik.
Begitu masuk, lantai yang hanya berlapis semen, kursi dan meja kayu yang berkesan tua, menambah keunikan restoran ini. Di lantai dua, juga terdapat ruang bersantai yang penuh dengan sofa (benar-benar penuh dengan sofa). Saking penuhnya sampai-sampai ruangan di lantai dua itu terasa amat sesak (begitu juga lantai dasarnya sih).
Dari segi makanan, restoran ini menyajikan menu-menu Asia yang sederhana. Ada Singaporean laksa (Rp. 60.000,-), Bulgogi with glass noodle (Rp. 55.000,-), dan Chicken soup with udon (Rp. 60.000,-). Sebagai catatan, karbohidrat di restoran ini boleh dipilih sendiri oleh konsumen. Pilihannya antara lain ada mie, soun, nasi, ataupun udon. Dari semua makanan yang saya dan teman-teman coba malam itu, tidak ada satupun yang enak. Bahkan setelah kami sibuk menambahkan segala tambahan bumbu (sambal, saus tomat, lada, garam, bahkan saus hoisin sekalipun) tetap saja makanan kami tidak kunjung enak.
Dalam hal minuman, restoran ini juga menjualnya dengan harga yang keterlaluan (mengingat rasanya juga biasa saja). Sebagai contoh: teh biasa dengan campuran daun sereh dijual dengan harga Rp. 20.000,- Pengalaman makan di restoran ini diperburuk dengan tagihan yang tidak sesuai dengan harga yang tertera di daftar menu. Tanpa pemberitahuan, ada harga makanan yang dinaikkan karena alasan karbohidrat yang kami pilih. Ini sungguh tidak profesional dan mengecewakan karena sejak awal tidak ada pemberitahuan tentang hal itu baik secara tertulis di daftar menu maupun secara lisan oleh pelayan.
Kesimpulannya, restoran ini sungguh mendatangkan pengalaman dan mimpi buruk bagi kami semua. Beberapa teman bahkan menyebut restoran ini sebagai "Budukan".
Budokan
Jl. Pantai Berawa 51A
Canggu - Bali
Thursday, October 10, 2013
Kulineran Bali: Deli Campur Asia
Kali ini saya harus berterimakasih kepada Bayu Amus yang karena ajakannyalah maka saya menyempatkan mampir dan mencobai makanan di restoran yang unik dan sangat menarik ini.
Terletak di jalan Pantai Berawa 17, Kuta, papan penanda restoran kecil ini sangatlah mudah ditangkap mata. Dengan latar belakang hitam dan gambar bintang khas bendera negara komunis serta tumpukan mangkok berwarna merah, papan ini seolah menjerit untuk dilihat oleh semua orang yang melintas.
Suasana di restoran kecil ini sangatlah nyeni dan nyaman. Di mana-mana terlihat barang-barang kuno, mulai dari termos warna merah bergambar bunga khas pedesaan, gelas-gelas kecil bermotif bunga (juga khas pedesaan), bahkan meja dan kursinyapun mengingatkan pada acara lebaran di kampung. Pokoknya menarik banget!
Untuk makanan, tempat ini juga juara! Ada paket Bento dengan harga terjangkau, porsi besar, dan pilihan lauknya beragam. Dengan hanya Rp. 45.000,- sudah bisa memilih sekian banyak lauk atau tambah Rp. 5000 lagi untuk bisa dapat teh barley dan rosella yang boleh diisi ulang sepuasnya. Menu makanan di restoran ini harganya didasarkan pada warna stiker yang ditempel pada papan nama makanan tersebut. Berikut adalah tata cara memilih paket bento di restoran ini:
Paket Bento terdiri dari 4 pilihan. Pilihan pertama adalah: 1 lauk daging (stiker warna oranye) dan 3 lauk sayuran (stiker warna kuning). Pilihan kedua: 1 lauk daging (stiker warna hijau) dan 2 lauk sayuran (stiker warna kuning). Pilihan ketiga: 2 lauk daging (stiker warna oranye) dan 1 lauk sayuran (stiker warna kuning). Dan pilihan yang paling dahsyat adalah yang keempat: 5 lauk sayuran (stiker warna kuning). Saya bilang dahsyat karena memang lauk sayuran di restoran ini sangat menarik dan bukan sayuran biasa. Ada salad edamame, daikon + konyaku dimasak a la Jepang, dan lain-lain. Pokoknya enak, murah, dan mengenyangkan!
Seperti namanya, makanan di sini sebagian besar dimasak dengan cara Asia. Ada sentuhan Jepang, China, Indonesia, Vietnam, Thailand, dan negara Asia lain dalam masakan mereka. Uniknya, nasi yang mereka sediakan hanyalah nasi merah! Sehat kan!
Untuk minuman, saya mencobai menu latte mereka seharga Rp. 20.000,-. Berbeda dengan makanannya yang super enak itu, kopi di tempat ini bagi saya agak kurang enak. Disajikan dalam cangkir kecil, kopi ini juga dilengkapi sendok pengaduk berbahan kayu yang bagi saya agak kurang higienis karena bagaimanapun kayu menyerap cairan dan beberapa orang cenderung menjilat sendok setelah mengaduk kopi untuk mengetahui rasanya.
Minuman yang lumayan (karena harganya murah dan boleh ambil sepuasnya) adalah teh barley dan teh rosellanya. Untuk harga Rp. 5000,- rasanya saya tidak boleh protes akan rasa minuman ini.
Motif bantal di Deli Campur Asia |
Jl. Pantai Berawa 17
Kuta - Bali 80361
Telp: +62361 886 8787
E-Mail: info@campurasia.com
Thursday, October 3, 2013
Kulineran Jakarta: Bebek Sedap Wangi & Soto Betawi Afung
Dulu wilayah ini adalah wilayah antah berantah bagi saya. Walaupun lama tinggal di Jakarta, tapi wilayah Jakarta Barat adalah wilayah yang tidak banyak (kalau tidak mau dibilang tidak pernah) saya jamah. Tapi sejak bertemu si sembiluan, justru sekarang tidak lengkap jalan-jalan saya ke Jakarta tanpa mampir ke wilayah unik di bilangan Glodok ini. Kali ini saya mencobai dua makanan. Keduanya ada di gang penuh makanan bernama Pancoran. Jangan salah dengan daerah bernama sama di daerah Jakarta Selatan. Yang ini ada di wilayah Kota. Dekat sekali dengan pusat pertokoan Glodok.
Yang pertama adalah Bebek Sedap Wangi. Penjual makanan yang satu ini tidak neko-neko. Cukup berjualan a la gerobak dorong berbahan stainless steel, lalu nongkrong di salah satu titik gang ini. Yang mau makan di tempat, bisa duduk di meja dengan kursi plastik seadanya. Walau begitu rasa bebek Peking di sini memang enaknya bukan main. Selain itu, harganyapun murah meriah. Porsi 1/4 bebeknya bisa dinikmati berdua. Saat dihidangkan, bebek ini dilengkapi dengan potongan timun dan dua saus pencelup.
Makanan kedua yang saya coba adalah soto Betawi Afung. Letaknya hanya sekitar lima langkah dari tempat makan sebelumnya. Di sini makanan berkuah khas Betawi ini disajikan hangat dengan pilihan isi: daging, babat, jeroan, atau campur. Aroma soto Betawi di tempat ini sungguh menggoda. Kuahnya kental, putih, gurih. Isinya (saya pilih yang campur) empuk dan nikmat di lidah. Sungguh pengalaman makan yang tidak mengecewakan!
Labels:
Bebek,
Glodok,
Kaki Lima,
Kota,
Makanan Pinggir Jalan,
Mangga Besar,
Mangga Dua,
Masakan Betawi,
Masakan Chinese
Subscribe to:
Posts (Atom)