Friday, October 18, 2013

Kulineran Bali: Budokan

Budokan

Kalau disuruh menyebut restoran paling tidak enak di Bali (kalau tidak mau dibilang restoran paling tidak enak yang pernah saya cobai), maka saya akan langsung menyebut nama restoran ini. Walaupun dari luar terlihat bagus dan memang interior restoran ini sangat menarik, tapi yang namanya restoran tetap saja ujungnya adalah pada rasa makanannya.

Terletak di jalan pantai Berawa 51A, restoran ini memang unik dan menarik. Bukannya menyebut 'international restaurant', Budokan menyebut dirinya sebagai 'intergalactic restaurant'. Ini saja sudah unik.

Budokan

Begitu masuk, lantai yang hanya berlapis semen, kursi dan meja kayu yang berkesan tua, menambah keunikan restoran ini. Di lantai dua, juga terdapat ruang bersantai yang penuh dengan sofa (benar-benar penuh dengan sofa). Saking penuhnya sampai-sampai ruangan di lantai dua itu terasa amat sesak (begitu juga lantai dasarnya sih).

Dari segi makanan, restoran ini menyajikan menu-menu Asia yang sederhana. Ada Singaporean laksa (Rp. 60.000,-), Bulgogi with glass noodle (Rp. 55.000,-), dan Chicken soup with udon (Rp. 60.000,-). Sebagai catatan, karbohidrat di restoran ini boleh dipilih sendiri oleh konsumen. Pilihannya antara lain ada mie, soun, nasi, ataupun udon. Dari semua makanan yang saya dan teman-teman coba malam itu, tidak ada satupun yang enak. Bahkan setelah kami sibuk menambahkan segala tambahan bumbu (sambal, saus tomat, lada, garam, bahkan saus hoisin sekalipun) tetap saja makanan kami tidak kunjung enak.

Budokan

Dalam hal minuman, restoran ini juga menjualnya dengan harga yang keterlaluan (mengingat rasanya juga biasa saja). Sebagai contoh: teh biasa dengan campuran daun sereh dijual dengan harga Rp. 20.000,- Pengalaman makan di restoran ini diperburuk dengan tagihan yang tidak sesuai dengan harga yang tertera di daftar menu. Tanpa pemberitahuan, ada harga makanan yang dinaikkan karena alasan karbohidrat yang kami pilih. Ini sungguh tidak profesional dan mengecewakan karena sejak awal tidak ada pemberitahuan tentang hal itu baik secara tertulis di daftar menu maupun secara lisan oleh pelayan.

Budokan

Kesimpulannya, restoran ini sungguh mendatangkan pengalaman dan mimpi buruk bagi kami semua. Beberapa teman bahkan menyebut restoran ini sebagai "Budukan".

Budokan
Jl. Pantai Berawa 51A
Canggu - Bali

Thursday, October 10, 2013

Kulineran Bali: Deli Campur Asia

Deli Campur Asia

Kali ini saya harus berterimakasih kepada Bayu Amus yang karena ajakannyalah maka saya menyempatkan mampir dan mencobai makanan di restoran yang unik dan sangat menarik ini.

Terletak di jalan Pantai Berawa 17, Kuta, papan penanda restoran kecil ini sangatlah mudah ditangkap mata. Dengan latar belakang hitam dan gambar bintang khas bendera negara komunis serta tumpukan mangkok berwarna merah, papan ini seolah menjerit untuk dilihat oleh semua orang yang melintas.

Deli Campur Asia

Suasana di restoran kecil ini sangatlah nyeni dan nyaman. Di mana-mana terlihat barang-barang kuno, mulai dari termos warna merah bergambar bunga khas pedesaan, gelas-gelas kecil bermotif bunga (juga khas pedesaan), bahkan meja dan kursinyapun mengingatkan pada acara lebaran di kampung. Pokoknya menarik banget!

Untuk makanan, tempat ini juga juara! Ada paket Bento dengan harga terjangkau, porsi besar, dan pilihan lauknya beragam. Dengan hanya Rp. 45.000,- sudah bisa memilih sekian banyak lauk atau tambah Rp. 5000 lagi untuk bisa dapat teh barley dan rosella yang boleh diisi ulang sepuasnya. Menu makanan di restoran ini harganya didasarkan pada warna stiker yang ditempel pada papan nama makanan tersebut. Berikut adalah tata cara memilih paket bento di restoran ini:

Deli Campur Asia

Paket Bento terdiri dari 4 pilihan. Pilihan pertama adalah: 1 lauk daging (stiker warna oranye) dan 3 lauk sayuran (stiker warna kuning). Pilihan kedua: 1 lauk daging (stiker warna hijau) dan 2 lauk sayuran (stiker warna kuning). Pilihan ketiga: 2 lauk daging (stiker warna oranye) dan 1 lauk sayuran (stiker warna kuning). Dan pilihan yang paling dahsyat adalah yang keempat: 5 lauk sayuran (stiker warna kuning). Saya bilang dahsyat karena memang lauk sayuran di restoran ini sangat menarik dan bukan sayuran biasa. Ada salad edamame, daikon + konyaku dimasak a la Jepang, dan lain-lain. Pokoknya enak, murah, dan mengenyangkan!

Deli Campur Asia

Seperti namanya, makanan di sini sebagian besar dimasak dengan cara Asia. Ada sentuhan Jepang, China, Indonesia, Vietnam, Thailand, dan negara Asia lain dalam masakan mereka. Uniknya, nasi yang mereka sediakan hanyalah nasi merah! Sehat kan!

Untuk minuman, saya mencobai menu latte mereka seharga Rp. 20.000,-. Berbeda dengan makanannya yang super enak itu, kopi di tempat ini bagi saya agak kurang enak. Disajikan dalam cangkir kecil, kopi ini juga dilengkapi sendok pengaduk berbahan kayu yang bagi saya agak kurang higienis karena bagaimanapun kayu menyerap cairan dan beberapa orang cenderung menjilat sendok setelah mengaduk kopi untuk mengetahui rasanya.

Minuman yang lumayan (karena harganya murah dan boleh ambil sepuasnya) adalah teh barley dan teh rosellanya. Untuk harga Rp. 5000,- rasanya saya tidak boleh protes akan rasa minuman ini.

Deli Campur Asia
Motif bantal di Deli Campur Asia
Deli Campur Asia
Jl. Pantai Berawa 17
Kuta - Bali 80361
Telp: +62361 886 8787
E-Mail: info@campurasia.com

Baca blog saya di: babubiru.com

Thursday, October 3, 2013

Kulineran Jakarta: Bebek Sedap Wangi & Soto Betawi Afung

Pancoran

Dulu wilayah ini adalah wilayah antah berantah bagi saya. Walaupun lama tinggal di Jakarta, tapi wilayah Jakarta Barat adalah wilayah yang tidak banyak (kalau tidak mau dibilang tidak pernah) saya jamah. Tapi sejak bertemu si sembiluan, justru sekarang tidak lengkap jalan-jalan saya ke Jakarta tanpa mampir ke wilayah unik di bilangan Glodok ini. Kali ini saya mencobai dua makanan. Keduanya ada di gang penuh makanan bernama Pancoran. Jangan salah dengan daerah bernama sama di daerah Jakarta Selatan. Yang ini ada di wilayah Kota. Dekat sekali dengan pusat pertokoan Glodok.

Bebek Sedap Wangi

Yang pertama adalah Bebek Sedap Wangi. Penjual makanan yang satu ini tidak neko-neko. Cukup berjualan a la gerobak dorong berbahan stainless steel, lalu nongkrong di salah satu titik gang ini. Yang mau makan di tempat, bisa duduk di meja dengan kursi plastik seadanya. Walau begitu rasa bebek Peking di sini memang enaknya bukan main. Selain itu, harganyapun murah meriah. Porsi 1/4 bebeknya bisa dinikmati berdua. Saat dihidangkan, bebek ini dilengkapi dengan potongan timun dan dua saus pencelup.

Soto Betawi Afung

Makanan kedua yang saya coba adalah soto Betawi Afung. Letaknya hanya sekitar lima langkah dari tempat makan sebelumnya. Di sini makanan berkuah khas Betawi ini disajikan hangat dengan pilihan isi: daging, babat, jeroan, atau campur. Aroma soto Betawi di tempat ini sungguh menggoda. Kuahnya kental, putih, gurih. Isinya (saya pilih yang campur) empuk dan nikmat di lidah. Sungguh pengalaman makan yang tidak mengecewakan!

Thursday, September 26, 2013

Kulineran Bali: Warung Jepang

Warung Jepang

Setelah beratus kali lewat jalan Merta Agung di dekat lembaga pemasyarakatan Kerobokan, Bali, akhirnya saya mampir juga ke warung yang satu ini. Letaknya memang unik dan suasananya juga terlihat menarik (walau sepanjang yang saya tahu tidak pernah terlalu ramai pengunjung).

Warung Jepang

Warung Jepang menawarkan makanan prasmanan a la warung dengan bumbu-bumbu a la Jepang. Makanan di sini dipajang di rak pajang dan pengunjung tinggal menunjuk lauk mana yang diingini. Walau menurut tulisan yang ada dikatakan bahwa kebanyakan bumbu dan beberapa bahan makanan di warung ini diimpor langsung dari Jepang, tapi macam makanan yang bisa dipilih amatlah terbatas.

Warung Jepang

Harga lauk di warung ini mulai dari Rp. 8.000,- sampai Rp. 12.000,- an. Sedangkan untuk minuman teh a la Jepang, dijual dengan harga Rp. 19.000,- Tidak ada yang istimewa dari makanan dan minuman di tempat ini.

Warung Jepang
Jl. Merta Agung
Padang Sambian Kaja
Denpasar - Bali
Telp: +62361-732-599

Thursday, September 19, 2013

Kulineran Bali: Sushi Kawe

Sushi Kawe

Mau makan sushi tapi nggak mau bayar mahal? Sushi Kawe salah satu jawabannya! Kedai sushi di bilangan Jl. Pulau Kawe, Denpasar ini boleh dibilang cukup unik karena berada di tengah daerah yang padat dengan perumahan dan ruko-ruko yang kebanyakan berjualan bukan makanan. Kedainya bernuansa hitam dengan meja dan kursi kayu a la restoran lokal. Di bagian depan ada beberapa meja dan kursi bagi yang ingin duduk di luar (walaupun jalanan berdebu dan panas di siang hari).  Juga terdapat hiasan air yang bila menyala (sayangnya tidak!) akan menimbulkan nuansa sejuk karena bunyi-bunyian air.

Special Set

Menu makanan yang ditawarkan Sushi Kawe cukup beragam. Mulai dari produk utama mereka yaitu sushi, sampai ke nasi goreng dan salad. Siang itu saya mencoba menu King Dragon Roll (Rp. 45.000,-) yang cukup mini dan rasanya tidak seenak yang saya bayangkan, Special Set (Rp. 45.000,-) dengan daging tuna yang tidak semenarik yang saya kira (tidak merah, agak menghitam, dan hambar), dan California Roll (Rp. 30.000,-) yang lagi-lagi tidak terlalu enak dengan ukuran yang juga cukup mini.

California Roll

Salah satu yang cukup mengganggu dari kedai ini adalah wasabinya yang kurang terasa "wasabi attack"-nya dan kurang juga rasa pedasnya. Sedangkan yang enak dari kedai ini adalah acar jahenya.

SUSHI KAWE
Jl. Pulau Kawe No. 19
Denpasar - Bali 40115
Telp: +62878-6185-6470

Sunday, April 21, 2013

Kulineran Bali: Pasar Kreneng


Pasar Kreneng adalah salah satu pasar rakyat yang terletak di pusat kota Denpasar. Seperti layaknya pasar rakyat lain, pasar ini juga begitu penuh sesak di malam hari apalagi pada saat akhir pekan.

Segala hal dijual di tempat ini, mulai dari buah-buahan segar, jajanan pasar, mainan anak-anak, tas, baju, sepatu, hingga sabun mandipun ada. Tapi yang menarik buat saya tentu makanannya. Dari semua makanan yang ada di pasar ini, saya memilih babi guling. Karena babi guling adalah makanan khas Bali yang hampir selalu ada dalam upacara-upacara agama.


Begitu banyak penjual babi guling di pasar ini. Mereka berjejer dengan meja-meja panjang yang biasanya dipadati pembeli. Tapi dari semua itu, saya memilih penjual babi guling yang berada di bagian paling belakang pasar ini. Letaknya di pojok kanan. Menurut saya tempat ini yang paling enak dan penjualnyapun paling ramah.

Seporsi babi guling campur (daging babi guling, lawar, jeroan, dan sup), hanya Rp. 13.000,- Siapa yang tidak mau coba? Sangat murah dengan porsi banyak. Bahkan kalau mau irit, lauknya bisa untuk tambah nasi ke-2.


Jadi kalau ke Bali, sempatkan jalan-jalan ke pasar rakyat ini. Jangan hanya jalan-jalan ke tempat turis yang pasti harga makanannya jauh lebih mahal.

Sunday, April 14, 2013

Kulineran Bali: Kedai Sudi Mampir 2


Sebagai orang Jakarta yang sudah lama tinggal di Bali, terkadang ada kerinduan untuk makan makanan khas Ibu Kota. Salah satunya adalah sop kaki kambing. Makanan yang super gurih dan kaya kolesterol ini beberapa tahun lalu agak sulit ditemukan di Bali. Tapi sekarang, saya sudah tahu tempatnya.

Terletak di pinggir jalan By Pass Gatot Subroto, Depasar, Bali, Kedai Sudi Mampir 2 adalah sebuah tempat makan yang amat sederhana. Di siang hari tempat ini adalah bagian luar dari toko yang menjual pasir. Tapi setelah jam 6 sore, terpasanglah sebuah tenda sederhana berwarna kuning dengan tiga meja panjang dan kursi-kursi plastik yang beberapa di antaranya sudah pecah.

Tapi jangan mundur karena tempatnya yang begitu sederhana, karena sop kaki kambing di tempat ini menurut saya adalah yang terenak di Denpasar. Kuahnya kaya rasa, daging dan jeroan kambingnya empuk, serta harganya tidak mahal sama sekali. Penggemar jeroan akan tergila-gila makan di tempat ini karena semua jeroan kambing boleh dipilih-pilih sendiri. Babat, usus, paru, lidah, sampai otakpun tersedia.


Untuk yang tidak suka jeroan atau kaki kambing, ada juga sate kambing yang tidak kalah lezatnya. Sedikit tips, minta bumbu kecap saja untuk sate kambingnya. Karena bumbu kacang akan menghilangkan rasa khas daging kambing.

Kalau mau makan di sini, jangan datang di atas jam delapan malam karena biasanya makanan sudah mulai habis. Paling ideal adalah datang jam 18.30an.

Sunday, April 7, 2013

Kulineran Jakarta: Santong Kuo Tieh - Suikiaw 68


Kuo tieh
Masih dari daerah Glodog, Jakarta Barat. Kali ini sebuah kedai yang juga cukup legendaris, setidaknya menurut teman saya yang sudah 30 tahun meninggalkan Jakarta dan masih selalu merindukan tempat ini.

Tempatnya sederhana. Sejak mau masuk tempat ini, pengunjung sudah disuguhi pemandangan yang menggambarkan betapa sibuknya restoran ini. Bayangkan saja, di sebelah kiri, ada beberapa pekerja yang sedang menggoreng makanan dengan wajan super besar dan api yang menjilat-jilat. Sedangkan di sebelah kanan ada beberapa pekerja yang dengan cekatan membuat adonan, mengisinya, dan membentuk hingga siap diolah lebih lanjut.

Makanan yang istimewa di tempat ini adalah, sesuai nama restorannya, kuo tieh dan suikiaw. Hampir semua meja yang dipenuhi pengunjung memesan salah satu atau kedua makanan ini. Memang dalam daftar menu makanan tersebut dijual 10 buah per porsi. Namun pada praktiknya, saya diperbolehkan memesan 5 buah kuo tieh dan 5 buah suikiaw dalam satu porsi.

Suikiaw
Bagi saya yang tidak punya kenangan apa-apa tentang daerah ini dan makanannya, rasa kuo tieh dan suikiaw di tempat ini sebenarnya biasa saja. Cuma memang ukurannya cukup besar sehingga terlihat begitu menggoda selera.

Bila disuruh memilih, saya lebih suka kuo tieh daripada suikiawnya.


Sunday, March 24, 2013

Kulineran Jakarta: Bakmi Ayam Amoy


Jalan-jalan ke daerah Glodok, tidak lengkap rasanya kalau tidak makan bakmi. Makanan berbahan dasar tepung terigu yang konon kabarnya diperkenalkan oleh para pedagang dari China ini memang sangat khas di daerah ini.

Salah satu yang menurut teman saya cukup legendaris adalah bakmi ayam Amoy, yang terletak di sebuah gang, yang penuh sesak dengan para pedagang makanan, di sebelah gedung Gloria, Glodok. Disebut legendaris karena memang bakmi ayam Amoy sudah mulai berjualan sejak 20 tahunan lalu.

Tempatnya memang sederhana. Hanya sebuah gerobak tempat memasak dan satu meja makan panjang plus kursinya. Tapi karena penggemarnya begitu banyak dan membludag, maka pengunjung harus jeli mencari-cari tempat sendiri untuk memakan mie yang lezat itu. Untungnya, saya masih dapat tempat duduk yang tidak terlalu jauh dari gerobak. Walau mejanya kecil dan harus berbagi dengan 3 orang lain, saya tetap tidak mau menyerah.


Benar saja, bakmie ayam Amoy memang bukan bakmi ayam biasa. Rasanya yang enak, terbukti dengan penggemarnya yang begitu banyak, memang berhasil menggoyang lidah. Rasa mienya saja sudah enak, apalagi bila ditambah dengan kuah dan kelengkapan lainnya. Bagi yang suka daging babi, boleh meminta daging babi panggang yang sangat khas daerah pecinan. Jangan lupa juga minta lemak yang sudah digoreng sehingga menjadi renyah dan gurih. Khusus untuk lemak yang renyah itu, tidak perlu bayar alias gratis!

Jadi, untuk yang tidak berkeberatan dengan makan di gang yang agak sempit, berbagi semeja dengan orang lain, dan kebetulan sedang jalan-jalan di daerah Glodok, jangan sampai tidak mampir ke bakmi ayam Amoy.

Sunday, March 17, 2013

Kulineran Bali: Tut Mak

Kalau berkunjung ke Ubud dan tidak mau atau bosan dengan warung babi guling ibu itu, yang terlalu banyak diekspos padahal mahal dan rasanya biasa saja itu, boleh mampir ke Tut Mak.
Warung makan yang letaknya di Jl. Dewi Sita ini cukup tenar juga di Ubud. Walau lokasinya di pusat keramaian Ubud, tepatnya di pinggir lapangan besar dekat pasar Ubud, warung ini tetap menyajikan suasana yang tenang dan nyaman. Warung yang rimbun oleh dedaunan menjalar ini benar-benar oase di tengah panasnya Ubud di siang hari.
Silakan coba menu pembuka favorit saya di sana: Fresh Spring Rolls with Tofu (Rp. 25,000), yang adalah 4 potong lumpia khas Vietnam (dengan kulit yang terbuat dari beras yang diolah sedemikian rupa hingga jadi sangat tipis dan tembus pandang atau yang sering disebut sebagai rice paper) dengan sayur-sayuran segar, tahu, dan disajikan dengan bumbu khas Tut Mak sebagai pendamping. Lumpia ini tidak digoreng, jadi benar-benar sehat dan segar. Sangat cocok bagi yang vegetarian karena memang lumpia ini tanpa daging.
Untuk menu utama, Middle Eastern Plate (Rp. 58.000,-), yang merupakan menu vegetarian namun tidak hilang rasa enaknya, boleh dicoba. Isinya adalah hummus, couscous, tabouleh, falafel, baba ghanoush, dan salad organik dengan dressing khas Tut Mak. Tidak lupa disajikan dengan roti pita dan youghurt sebagai pendamping. Sungguh mengenyangkan.
Menu penutup yang wajib di Tut Mak adalah cinnamon rollnya. Sangat besar dan murah. Hanya Rp. 19.000,- saja. Rasanya pas, tidak terlalu manis. Juga empuk dan lembut. Sungguh memanjakan lidah.

Tut Mak
Jl. Dewi Sita, Ubud 80571
Telp. +62361 975754

Sunday, March 10, 2013

Kulineran Bali: Sidewalk BBQ

Suasana Sidewalk BBQ yang santai.

Kali ini kembali ke Bali. Ada sebuah tempat makan baru yang resmi dibuka tanggal 14 Februari 2013 kemarin. Namanya Sidewalk BBQ. Letaknya di bagian depan sebuah restoran yang sudah berjalan sekitar dua tahunan bernama Warung Oppen. Jadi menunya selain BBQ, juga menu dari Warung Oppen. Selain itu di lantai duanya juga ada kedai kopi yang pernah saya tulis di sini, Coffee Revolution. Jadi bisa dibilang Sidewalk BBQ ini adalah sebuah tempat makan yang super lengkap menunya.

Dari sisi tempat, Sidewalk BBQ sangat santai. Bernuansa sushi bar, para tamu duduk menghadap ke juru masak yang siap membuat makanan-makanan yang dipesan. Kalau yang mau lebih santai, ada juga tempat duduk dengan bantal-bantal empuk dengan pemandangan ke jalan raya. Duduk di Sidewalk BBQ saat menjelang malam, sangat seru rasanya.

Untuk makanan, Sidewalk BBQ menawarkan beef tenderloin, beef sirloin, chicken kebab, bahkan lobster dan king prawn. Tapi yang istimewa adalah menu "Slow-roasted pork belly" yang adalah 300 gram daging yang dipanggang perlahan hingga bagian kulitnya begitu renyah ketika dimakan. Makanan ini benar-benar membuat saya tergila-gila. Awalnya menu tersebut hanya muncul di setiap hari Minggu, namun sekarang, karena begitu banyak permintaan, maka menu itu bisa dipesan setiap hari.

Menu lain yang tidak kalah seru adalah "Super size pork chop". Dengan berat 300 gram, makanan istimewa itu mampu mengenyangkan bahkan perut saya yang susah dikenyangkan ini. Bahkan tulangnya yang khas itupun tidak rela saya tinggalkan.

Super size pork chop.

Soal rasa, bumbu BBQ di Sidewalk BBQ benar-benar tiada tara. Bukan hanya enak di bagian luarnya, tapi juga merasuk sampai ke bagian dalam daging. Benar-benar "finger lickin' good"!

Harga juga bukan masalah. Slow-roasted pork belly yang istimewa itu hanya Rp. 40.000,- saja. Super size pork chop yang memang super size itu hanya Rp. 40.000,-! Beef sirloin BBQ-nya hanya Rp. 35.000,-! Benar-benar bukan masalah!

Secara keseluruhan, Sidewalk BBQ adalah restoran yang masuk dalam daftar wajib didatangi.

Sidewalk BBQ
Jl. Raya Semer, Kerobokan
Kuta - Bali 80361
Telpon: 03618475351
www.sidewalkbbq.com

Sunday, March 3, 2013

Kulineran Yogyakarta: Beukenhof

Siang itu awan gelap memayungi wilayah Kaliurang, Yogyakarta. Wilayah yang terletak di kaki gunung Merapi ini, tidak mendung saja sudah dingin, apalagi ketika mendung. Sungguh suasana yang nyaman dan enak. Tapi bukan hanya itu yang saya cari di sini. Ada hal yang lebih menarik dalam perjalanan saya kali ini.

Museum Ullen Sentalu, itulah tujuan saya bermobil 30 menitan dari tengah kota Yogyakarta. Museum unik ini adalah museum yang dikelola sebuah yayasan swasta yang berisi berbagai pengetahuan tentang kebudayaan Jawa khususnya Solo dan Yogyakarta. Tidak seperti museum lain yang terkadang membosankan, museum ini sangat berbeda. Benar-benar unik. Tapi tentu bukan di sini tempatnya saya bercerita tentang museum. Biarkan saya menceritakan tentang museum ini di tempat lain.

Yang ingin saya ceritakan adalah tentang restoran yang ada di dalam museum ini. Lagi-lagi bukan restoran biasa. Restoran ini sudah memesona bahkan ketika kaki baru menginjak halaman depannya yang dikelilingi pohon-pohon besar khas hutan Kaliurang.

Bagian dalamnya, sungguh menarik dengan tatanan khas rumah jaman Belanda. Lantai bermotif khas, kursi-kursi antik dengan meja marmer, lemari-lemari dan hiasan dinding, semua memperkuat kesan era kolonial yang memang ingin ditampilkan oleh restoran ini.


Beukenhof, nama restoran ini, memang menyediakan makanan khas Eropa. Tidak hanya itu, ada juga kopi yang nikmat dan cemilan yang sedap sebagai teman menikmati sore yang dingin dan mendung. Benar-benar serasa jadi sinyo dan nonik di jaman penjajahan dulu.

Ada dua pilihan lokasi duduk di restoran ini. Di bagian dalam, yang sangat kental nuansa Belandanya. Cocok untuk yang ingin bernostalgia bersama keluarga yang pernah merasakan jaman kompeni dulu. Atau di bagian balkon yang juga tidak kalah kental nuansa Belandanya, namun dengan tambahan pemandangan hutan nan alami dan menyejukkan.


Makanan di restoran ini memang tidak terlalu murah, namun tentu saja sepadan dengan pengalaman unik yang didapat. Karena itu, bagi saya, restoran ini masuk dalam kategori wajib didatangi.

Sunday, February 24, 2013

Kulineran Bandung: Warung Nasi C'Mar


Bandung dan dingin adalah dua kata yang selalu menempel dalam benak semua orang. Walaupun makin lama Bandung makin tidak dingin, tapi kenangan akan itu masih terus ada. Dingin dan lapar juga dua kata yang selalu coba dihubungkan sebagai kata sebab-akibat. Karena itulah, bila sedang berkunjung ke Bandung dan kelaparan saat malam yang dingin, jangan ragu untuk mampir ke "Warung Nasi C'Mar".

Terletak di Jalan Terusan ABC yang sangat dekat dengan area kota tua di Jalan Braga, Bandung, tempat makan ini memang hanya buka saat malam hari. Tempatnya sederhana, hanya sebuah los yang dijadikan tempat mengambil makanan dan tenda-tenda dengan kursi plastik untuk tempat makannya.

Pilih sendiri makanannya lalu tinggal bayar di ujung antrian.

Makanan yang dihidangkan adalah seperti warung makan pada umumnya. Ada semur daging, telor balado, ikan dengan bumbu pedas, tahu dan tempe goreng, bakwan sayuran, cap cay, dan lain-lain. Tapi yang istimewa di tempat ini adalah gulai sapinya. Untuk yang satu ini, pengunjung boleh ambil sepuasnya. Banyak atau sedikit harganya sama. Buat yang kelaparan, jelas ini menguntungkan.

Masalah harga, jangan takut. Di tempat ini harga makanan bisa dibilang amat murah. Dengan nasi yang boleh ambil sendiri dengan porsi yang tentunya boleh menentukan sendiri, tempat ini memang cocok bagi yang kelaparan dan tidak mau mengeluarkan banyak uang untuk mengatasinya.

Nasi gulai sapi.