Untungnya, begitu sampai di restoran yang rindang ini, kami segera terhibur oleh tata ruangan yang sangat unik. Peluhpun segera hilang diterpa sejuknya udara di ruang makan keluarga Trivelli. Ya, restoran Huize Trivelli memang sebuah restoran yang adalah bagian dari rumah keluarga Trivelli, keluarga keturunan Belanda yang menetap di Indonesia. Masuk ke ruang makan ini, serasa masuk mesin waktu yang membawa kami ke jaman pra-kemerdekaan.
Setelah duduk di meja makan bundar berukuran besar, berbahan kayu jati yang kokoh, pelayan berpakaian khas pelayan di era penjajahanpun datang membawakan menu. Menu di sini adalah percampuran antara menu Eropa dan Indonesia (serasa kembali ke rumah eyang saya dulu). Hampir semua makanan dan minuman di sini diberi nama yang unik. Sebut saja Nasi Bebek Goreng Empon Empon, Es Sinyoo Seneng dihati dan Bier Pletok. Dan inilah taktik dagang mereka. Nama yang unik membuat kami penasaran dan memesan.
Selesai memesan, saya segera berkeliling melihat-lihat hiasan rumah yang tertata rapi. Lukisan-lukisan, barang-barang antik, foto-foto, benar-benar memukau. Saya benar-benar kehilangan kesadaran akan dimensi ruang dan waktu karena serasa ditarik masuk ke dalam lubang yang membawa saya berpetualang ke masa lalu.
Ruang makan utama.
Ada juga ruang makan yang lebih privat.
Sayang makanan di restoran yang sangat indah ini tidak terlalu istimewa rasanya. Apalagi bila dilihat bahwa harganya tidak terlalu murah. Minumannyapun demikian. Boleh dibilang bahwa restoran ini lebih menjual suasana daripada makanan dan minumannya.
Saran kami, pilihlah menu makanan Eropa dan jangan cobai bebeknya.
Huize Trivelli
Jl. Tanah Abang II No. 108
Tjideng - Jakarta Pusat 10150
Telp: 021-386 5803 / 351 0467
Fax: 021-386 5803
E-mail: info@huize-trivelli.com
Website: www.huize-trivelli.com
No comments:
Post a Comment