Tempat makan pertama yang saya dapati adalah sebuah warung kaki lima semi permanen bernama Warung Seafood Cak Har. Letaknya yang persis di sebelah sebuah kampus membuat saya berpikir bahwa harganya akan murah meriah.
Dengan pemikiran seperti itulah maka saya tidak curiga dengan daftar menu yang tidak menuliskan harga makanan di dalamnya. Saya segera memesan menu idaman malam itu, ikan bakar dan nasi putih serta cah kangkung sebagai sayurnya.
Secara obyektif, makanan di tempat ini tidaklah istimewa. Ikan bakarnya biasa saja dan cah kangkungnya juga agak kurang segar.
Selesai makan dan merasa sangat kotor karena bermandikan asap maka saya mendatangi kasir untuk membayar. Saat itulah saya kaget setengah mati karena ikan bakar berdaging tipis khas warung kaki lima itu dihargai Rp. 40.000,-. Belum lagi cah kangkung berporsi kecilnya yang dihargai Rp. 13.000,-. Total makan saya (sendirian) di warung kaki lima malam itu tidak kurang dari Rp. 60.000,-. Sungguh harga yang fantastis (setidaknya buat saya) untuk makanan warung kaki lima di Bali.
Jadilah Seafood Cak Har masuk dalam daftar black list saya.
Warung Seafood Cak Har
Jl. Teuku Umar No. 222
Denpasar - Bali
Saya sempet nyoba menu udangnya, itupun kurang berkesan. Masih lebih mantap ke Cak Asmo, walaupun bukan buat ikan bakar. Salam kuliner dari Denpasar
ReplyDeleteOh iya, Cak Asmo memang lebih enak dan harganyapun lebih masuk akal.
ReplyDeleteHidangan ikan di Cak Asmo juga enak lho...
(Akan mengulas Cak Asmo dalam waktu dekat)