Berjalan meniti trotoar pusat kota Ubud menuju ke museum Blanco, di situlah saya menemukan restoran unik ini. Letaknya yang dekat dengan pusat keramaian tidak membuat kedamaian di restoran ini terusik sedikitpun.
Saat masuk, saya disuguhi pemandangan dan harum aroma roti juga pastry yang berjajar rapi di etalase. Ada tiga pilihan tempat duduk di restoran ini: teras, dengan pemandangan ke jalanan Ubud, lantai 1 dengan pemandangan ke sungai dan jalanan kota, dan lantai dasar dengan pemandangan sungai dan hutan.
Tempat duduk yang nyaman.
Pemandangan dari tempat saya duduk.
Setelah duduk nyaman, menupun dihaturkan. Dalam buku menu itu bisa dibaca sejarah Casa Luna dan berbagai restoran dibawah payungnya. Juga bisa dilihat jadwal kelas-kelas memasak yang diadakan oleh pemilik restoran ini (Janet dan Ketut).
Dari daftar menu yang cukup beragam, saya memilih Fresh Hibiscus Tea (Rp. 7000 saja) dan Cinnamon Roll (juga Rp. 7000). Fresh hibiscus tea yang berwarna merah, terasa sangat segar membasahi tenggorokan yang kering akibat berjalanan di tengah panasnya Ubud siang itu, sedangkan Cinnamon Roll dengan wangi yang khas membuat sore saya jadi menyenangkan!
Casa Luna:
Jl. Raya Ubud, Ubud - Bali
Telpon: 0361-977 409
Fax: 0361-973 282
Website: www.casalunabali.com
Wah kayanya tempatnya ok banget ya Lex, gua suka nih selain bisa kenyangin perut, bisa untuk terapi mata juga ya Lex...hehehe..soalnya hijau-hijau gitu pemandangannya. Harga juga terjangkau pula...tapi rasanya gimana Lex cinnamon roll nya, enakan mana sama cinnamon yang di Senci?
ReplyDeleteBu Diana: eh ini kebetulan yang nulis teman saya yang di Bali. Eh gimana tuh, Nang .. enakan mana ama Cinnamon Roll di Senci? HEHEHE.
ReplyDeleteWaah...maaf...baru nyadar kalau ditanyain tentang rasa cinnamon roll. Hehehe...
ReplyDeleteDi Casa Luna, cinnamon roll-nya terasa lebih home made. Jadi menurut saya lebih enak. (tapi mungkin ini juga karena suasana dan pemandangannya ya)