Friday, April 30, 2010

Kisah Pisang di Maluku

Pagi ini saya mengupload beberapa foto makanan yang saya temui sepanjang perjalanan Ternate-Tidore dan Maluku Utara. Tiba-tiba, muncul begitu banyak notifikasi bahwa foto-foto saya itu dikomentari. Sayapun mulai membaca satu per satu. Pertanyaan terbanyak adalah tentang bagaimana rasanya memakan ikan goreng/bakar yang dipadu dengan pisang goreng/rebus (sebagai pengganti nasi).

Sebenarnya hal ini pernah saya singgung dalam tulisan mengenai Popeda, salah satu makanan khas Ternate, dimana memang sudah menjadi kebiasaan masyarakat di sana untuk menyajikan pisang goreng atau rebus dengan sambal terasi dan bumbu kacang. Saya sendiri awalnya bengong, tapi setelah dicoba, walaupun aneh, tapi rasanya lumayan enak. Hal ini mungkin karena pilihan pisang yang mereka gunakan bukanlah pisang yang terlalu manis. Bahkan cenderung hambar. Jadi, ketika dipadu dengan sambal, maka rasanya cukup baik.

Salah satu pisang favorit masyarakat di sana adalah pisang mulu bebe'. Katanya sih ini berasal dari kata 'mulut bebek' karena pisang ini memang berbentuk melengkung laksana mulut bebek. Tapi karena masyarakat di sana punya kebiasaan untuk menghilangkan huruf-huruf saat dilafalkan, maka jadilah 'mulu bebe'. Pisang ini rasanya hambar dan padat. Mungkin kalau saya harus mencari persamaannya, pisang ini rasanya mirip singkong.

Memakan pisang mulu bebe' yang dicelupkan ke dalam sambal colo-colo, dipadu dengan ikan goreng yang segar, sambil duduk memandangi pantai berpasir putih...sungguh nikmat!!!

Ikan goreng, sambal colo-colo, dan pisang mulu bebe'

No comments:

Post a Comment