Rujak Kolam Medan Mangga Dua adalah bagian dari rangkaian pencarian tempat makan yang ramai pengunjung. Saya bercerita kepada teman saya terbatas sekali tempat yang saya bisa kunjungi berulang di Mangga Dua, karena area itu seperti labirin yang menyesatkan. Dan Rujak Kolam terletak di bagian dari labirin yang sulit ditemukan. Butuh waktu 30 menit untuk berputar-putar di area yang sama sebelum saya menyadari saya berada di lantai yang salah.
Tapi kemudian saya berhasil menemukannya kembali (setelah kali yang pertama dengan ajakan seorang teman baik). Kala itu saya hanya melewatinya saja, karena memang tidak terpikir saat itu untuk menikmati rujak. Akhirnya, kunjungan berikut saya ke Mangga Dua, saya memutuskan untuk mengikut-sertakan Rujak Kolam dalam daftar kunjungan saya.
Mungkin sebutan kolam merujuk kepada bumbu rujak yang meluber kemana-mana dalam satu porsi rujak yang sebenarnya tidak terlalu besar. Bumbu rujak yang manis tapi dengan sentuhan asam jawa di ujung lidah membuat rujak ini sedikit unik. (Apa gak disebut Rujak Genangan?)
Hal lain yang menjadi catatan saya adalah bumbu yang dihaluskan dengan kacang juga ditambahkan dengan taburan kacang di atasnya sehingga menambah kegurihan, kerenyahan dan kenikmatan bumbu rujak di Rujak Kolam. Buah-buah yang disajikan seperti buah-buah rujak jalanan seperti bengkoang, nanas, jambu, mangga muda, nangka, timun.
Satu-satunya hal yang menyebalkan dari Rujak Kolam adalah sistem penempatan pelanggannya. Laksana semua rumah makan yang selalu padat di Mangga Dua, sistem pelayanannya selalu siapa cepat, dia yang dapat. HEHEHE. Di sisi yang lain, itu lumayan menantang!
PS: Maaf, adik kecil yang saya sikut demi mendapatkan tempat duduk di hari Minggu kemarin. Mudah-mudahan gak apa-apa yah. Damai, dik!
Rujak Kolam MedanTapi kemudian saya berhasil menemukannya kembali (setelah kali yang pertama dengan ajakan seorang teman baik). Kala itu saya hanya melewatinya saja, karena memang tidak terpikir saat itu untuk menikmati rujak. Akhirnya, kunjungan berikut saya ke Mangga Dua, saya memutuskan untuk mengikut-sertakan Rujak Kolam dalam daftar kunjungan saya.
Mungkin sebutan kolam merujuk kepada bumbu rujak yang meluber kemana-mana dalam satu porsi rujak yang sebenarnya tidak terlalu besar. Bumbu rujak yang manis tapi dengan sentuhan asam jawa di ujung lidah membuat rujak ini sedikit unik. (Apa gak disebut Rujak Genangan?)
Hal lain yang menjadi catatan saya adalah bumbu yang dihaluskan dengan kacang juga ditambahkan dengan taburan kacang di atasnya sehingga menambah kegurihan, kerenyahan dan kenikmatan bumbu rujak di Rujak Kolam. Buah-buah yang disajikan seperti buah-buah rujak jalanan seperti bengkoang, nanas, jambu, mangga muda, nangka, timun.
Satu-satunya hal yang menyebalkan dari Rujak Kolam adalah sistem penempatan pelanggannya. Laksana semua rumah makan yang selalu padat di Mangga Dua, sistem pelayanannya selalu siapa cepat, dia yang dapat. HEHEHE. Di sisi yang lain, itu lumayan menantang!
PS: Maaf, adik kecil yang saya sikut demi mendapatkan tempat duduk di hari Minggu kemarin. Mudah-mudahan gak apa-apa yah. Damai, dik!
JITC Mangga Dua - Samping Eskalator
Lt. 3D no. 20/95, Jakarta
Ph. 021-3237 2689
Jadi teringat 5 tahun yg lalu, di saat Rujak Kolam Medan ini msh berjualan dengan tempat kecil seadanya, dan pemilik nya pun masih berjualan berkeliling menawarkan dagangan rujak nya ke para pedagang yg ada di ITC. tp skg sudah menyewa kios yang lumayan besar dan selalu di penuhi pembeli nya yg rata2 sudah menjadi langganan tetap rujak kolam medan nya. hebat!!
ReplyDeleteIya benar, dan 10 tahun siapa tahu dia akan menjadi franchise? :D
ReplyDelete