Ada satu teman kantor saya yang sedang keranjingan dengan ramen dan Marutama Ra-men adalah salah satu masukan dari beliau sebagai tempat yang harus saya kunjungi. Beruntungnya, beberapa hari yang lalu, saya diharuskan untuk menghadiri rapat di luar kantor, tepatnya di daerah Senayan. Setelah urusan kantor saya selesai, saya memutuskan untuk mengurusi masalah perut saya dengan mengikuti saran teman kantor saya ini, mengunjungi Marutama Ra-men.
Marutama Ra-men mempromosikan keaslian ramennya sebagaimana menikmati ramen di Jepang dan mengklaim sebagai ramen pertama yang menggunakan kaldu ayam (atau yang disebut Toripaitan). Memang yang menjadi bintang di Marutama Ra-men tak dipungkiri adalah sup ramen yang terbuat kaldu ayam. Konon menurut beberapa sumber, kalau dibutuhkan waktu 5 jam setiap harinya hanya untuk menyiapkan kuah ramen.
Tidak heran, sup ramen Marutama Ra-men sangat gurih dan cenderung lebih pekat, sehingga bagi yang belum terbiasa sup ramen ini berasa sedikit pahit dan terlalu kuat aromanya, jadi rasanya tidak heran kalau mienya Marutama Ra-men cenderung hambar, untuk mengimbangi kegurihan supnya. Catatan unik di menu Marutama Ra-men, kalau pengunjung boleh meminta tambahan mie jika supnya belum habis. HEHEHE.
Hal yang menarik perhatian saya adalah adanya aosa, sejenis rumput laut yang diimpor dari Jepang, yang justru menambah keotentikan ramennya. Marutama Ra-men menawarkan beberapa jenis ramen dengan kuah kaldu ayam dengan berbagai toppings. Walau lembaran potongan pig roast atau chicken roast sangat luar biasa lembut dan nikmat, tetapi sayangnya potongannya terlalu tipis.
Satu hal lagi yang harus dicoba jika mengunjungi tempat ini, yaitu Tamago, yang adalah telur rebus setengah matang yang juga sangat lembut dengan bagian luar yang berwarna coklat, seperti hasil rendaman dengan soy-sauce. Hasil rebusan putih telurnya begitu lembut selayaknya saya sedang menikmati tofu.
Setelah saya mengunjungi tempat ini, saya sempat iseng menge-post foto hasil kunjungan saya. Ada beberapa pendapat yang mempertanyakan kegurihan sup kaldu ayam Marutama Ra-men. Walau dalam beberapa publikasi media, selalu dibilang tidak menggunakan penyedap, beberapa argumen teman saya menyatakan sebaliknya.
Buat saya sendiri? Saya menikmati makan siang saya di sana. Mungkin anda harus mencoba sendiri untuk kemudian mengetahui kebenarannya.
Gedung Sentral Senayan I
Basement I No. 10
Jakarta Pusat
Ph. (021) 572 4050
No comments:
Post a Comment