Sunday, May 30, 2010

Bakmi Toko Tiga

Berlokasi di daerah chinatown-nya Jakarta, Bakmi Toko Tiga diambil dari nama jalan yang sama, yaitu Toko Tiga Seberang. Konon, menurut sejarah hasil google-an saya, nama jalan ini timbul karena dulu hanya ada 3 buah toko di daerah ini. Kreatif juga! Gak kebayang kalau misalnya jumlah tokonya itu ada 1972, bakal repot nyebutinnya. HEHEHE.

Bakmi Toktig, walau tidak sepopular Bakmi GM atau GK sekalipun, namun memiliki beberapa cabang di Jakarta. Perhatikan seksama, karena rasanya hanya Bakmi Toktig di daerah pecinaan yang mengandung babi.

Saya dalam kunjungan saya, memesan bakmi spesial. Disebut demikian, karena bakmi ini paling komplit isinya, ada ayam, jamur lengkap dengan pangsit kuah dan bakso. Bakmi kecilnya mungkin tidak sewangi dan segurih Bakmi Orpa atau Bakmi Alok, bakmi Toktig layak membanggakan pangsit kuahnya.

Saya berani bilang kalau pangsit di sini salah satu pangsit paling enak di Jakarta. Pangsit halus, tapi tidak sampai hancur dan isinya ayam, babi dan potongan udang berbaur dan menciptakan sensasi sendiri.

Sayang, untuk mencapai bakmi Toktig di Toko Tiga dapat menciptakan kesusahan karena kemacetan dan keruwetan daerah Glodok - Pancoran.

Bakmi Toko Tiga
Jl. Toko Tiga Seberang No. 56A, Pancoran
Jakarta Pusat
Phone: (021) 630 4131

Wednesday, May 26, 2010

Pempek @bing

Okay, jika anda membaca judul post ini dan anda masih bertanya: "@bing itu di mana sih?" Ada beberapa kemungkinan yang menjelaskan anda itu siapa: (1) Anda baru saja dibebaskan dari penjara. (2) Anda bukan penduduk Jakarta. (3) Anda berusia di bawah 12 tahun (if you are not 16 years old, please make sure that your mother is beside you when you read this blog).

Mengapa saya berkata begitu? Wah, @bing itu sudah terlalu popular, hingga saya menceritakan pengalaman saya makan pempek @bing itu berasa seperti saya menjelaskan cara bernafas kepada anda. Anda tentu sudah tahu dong cara bernafas? HEHEHE. Kecuali kalau yang membaca post saya ini adalah sebuah toaster (okay, I've lost it).

Yah, kembali ke @bing (penulisan dengan @ menggantikan huruf A sangat mengganggu), saya pertama kali dicelikan pengetahuannya akan rumah makan ini oleh sahabat saya, Hendro (yang saat ini sedang berada di negeri Singa di sana). Saya ingat sekali bagaimana Hendro menertawakan saya dan ketidak-tahuan saya akan keberadaan pempek ini.

Sejak saat itu, saya selalu merujuk ke tempat makan ini untuk referensi pempek di Jakarta (walau ada beberapa orang yang percaya masih ada tempat yang lebih enak daripada di sini). Selayaknya bagaimana pempek selalu disajikan dalam kondisi habis goreng, pempek @bing selalu berasa ikannya dan bumbu cuka-nya yang wangi (bisa jadi karena jumlah udang keringnya lumayan banyak).

Oya, pernah satu kali saya membungkus pempek @bing untuk dibawa pulang, alhasil saya ditegur (dan dipelototin) oleh puluhan orang yang berbagi Transjakarta dengan saya karena wangi cuka dan ebi yang menerebak kemana-mana. Yah, demi menikmati potongan-potongan pempek kapal selam yang lembut dan garing (tapi tidak seperti mengunyah karet, selayaknya beberapa tempat pempek lainnya) dengan kuah cuka nya yang pedas, asin dan sedikit manis itu, saya rela malu dan dipelototin orang. Yah, nasib!

Pempek @bing
Jl. Dr. Satrio No. 275 / 16C, Casablanca
Jakarta
Phone: (021) 98104914

Sunday, May 23, 2010

Kudapan Oey!

(ki-ka/atas-bawah) Ice Cappuccino - Es Teh Daun Mint - Milo Dinosaurus - Banana Fritter

Teman saya sempat kaget ketika saya bilang saya akan menulis post mengenai kopitiam Oey. Alasan dia adalah saya tidak benar-benar mendalami menu. Memang, kunjungan saya itu, saya hanya memesan 2 macam kudapan dan 4 jenis minuman (yang tentunya dinikmati bersama-sama dong, saya tidak segila itu!). Yah, akurat atau tidak akurat, saya mungkin akan mengunjungi kopitiam ini dan kemudian (mungkin) menambahkan post ini.

Kata kopitiam sendiri, konon berasal dari bahasa TioCiu, yang kalo diartikan ke Bahasa Indonesia menjadi Warung Kopi. Tak heran juga, suasana warung kopi di sini sangat kental budaya Cina jaman doeloe. Mulai dari meja, lukisan yang digantung sampai menu-nya.

Saya menikmati sekali Banana Fritter, yaitu pisang yang digoreng lalu dihidangkan dengan es krim vanilla dan saus coklat. Lumpia udangnya biasa saja. Semua minuman di sini, dari Ice Cappuccino, Es kopi Sisilia, Es Teh dengan Daun Mint sampai Milo Dinosaurus kurang sesuai dengan selera saya, tapi tidak buruk sama sekali.

Teman saya menyarankan saya untuk mencoba menu makan siang-nya. Sayangnya waktu itu sudah sore menjelang malam, tampaknya menu makan siang terlihat begitu berat.

Kopitiam Oey
Jl. H. Agus Salim No. 18
Jakarta Pusat
Phone: (021) 3924475

Wednesday, May 19, 2010

Shake Please, Don't Just Stir!

Bayangan pertama yang muncul di dalam kepala saya ketika membaca kata sate adalah daging yang dihidangkan dengan tusukan lidi, biasanya dihidangkan dengan bumbu kacang atau bumbu saos padang. Di RM Sate Domba Africa, kata sate tidak sepenuhnya menyangkut daging yang ditusuk dengan lidi tersebut, bahkan persiapannya pun lumayan unik.

Layaknya memesan martini, daging yang dipanggang dikumpul dalam satu panci kecil, lengkap dengan bawang bombay-nya lalu di-shake untuk beberapa waktu lalu dihidangkan di piring kecil. Satu porsi sate daging domba juga tidak terlalu besar.

Saya punya pengalaman kehabisan sate domba dalam beberapa kali kunjungan ke tempat ini, jadi Sabtu lalu, saya sangat berharap untuk dapat mencicipi sate domba Africa, yang konon tingkat korestrol-nya rendah dan daging domba-nya yang garing dan gurih. Saya sebelum mengunjungi RM Sate Domba ini, sempat berpikir kalau laksana kambing, daging domba mungkin akan meninggalkan sedikit wewangian yang sulit dihilangkan.

Ternyata saya salah, tidak tahu apakah karena hasil panggang atau irisan bawang bombay yang menculik wewangian itu, saya menikmati daging domba tanpa ada rasa takut itu. Bahkan potongan-potongan kecil sangat garing dan gurih.

Selain sate domba, menu andalan di sini adalah sate pisang. Yang mana pisang adalah pisang goreng yang kemudian dituang susu dan taburan keju. Buat anda, penggemar kudapan manis, sate pisang ini tak boleh dilewatkan.

Sate Domba Africa
Jl. Prof. Dr. Satrio No. 184 (Casablanca)
Jakarta Selatan
Phone: (021) 5276387

Tuesday, May 18, 2010

Ferrero Rondnoir

Siapa yang tidak mengenal Ferrero Rocher? Saya ingat sewaktu saya masih kecil, saya tidak pernah merasa bosan menikmati coklat ini. Hingga saat ini, saya selalu merasakan sensasi yang sama, mulai dari membuka bungkusan emas dari coklat yang berbentuk bulat kasar. Gigitan pertama yang renyah dan manis. Kemudian kacang hazel di tengah coklat menjadi kejutan yang manis dan spesial.

Sedikit sejarah, Rocher diproduksi oleh perusahaan Italia, yaitu Ferrero. Sedikit trivia yang lucu, bagi orang keturunan Tionghoa, Rocher digemari karena bungkusan emasnya. Coklat ini menjadi simbol kemakmuran dan uang. Dalam bahasa Perancis, Rocher artinya batu bulat.

Minggu lalu, saya sangat beruntung sekali mendapatkan hadiah kecil dari pacar saya, yaitu produk baru dari Ferrero, yaitu Ferrero Rondnoir. Rondnoir (atau bulat hitam) dikemas dalam bentuk yang sama dengan Rocher, hanya dalam warna bungkusan yang lebih gelap.

Bagi penggemar dark chocolate, Rondnoir adalah canduan terbaru kalian. Dengan sensasi yang sama yang diciptakan saat kunyahan pertama, tetapi kali ini Rondnoir mengakhiri dengan cairan dark chocolate yang memberikan sedikit tambahan rasa pahit. Rondnoir seperti obat yang memanipulasi lidah.

Ferrero Rondnoir isi 12 ini membuat saya ingin terus menikmati namun meninggalkan rasa sedih ketika saya sampai pada bulatan terakhir. Saya diinformasikan bahwa hingga saat ini, Ferrero Rondnoir belum dapat ditemukan di Jakarta. Harga Ferrero Rondnoir isi 12 sekitar 7SGD atau sekitar 50ribu Rupiah.

Sunday, May 16, 2010

Lesehan Malioboro

Jum'at lalu, sehubungan dengan tugas, saya berangkat ke Yogyakarta dan menginap selama 2 malam di kota yang terkenal dengan gudeg, bakpia, batik dan kaos Dagadu. Sayangnya, karena jadwal bekerja yang gila-gilaan, saya tidak dapat menyempatkan diri untuk mengenal kota yang cantik ini.

Tapi malam terakhir saya di sana, saya menyempatkan diri bersama beberapa teman untuk menelusuri jalan Malioboro dan laksana turis pada umumnya sangat terkesan dengan lesehan-lesehan yang berjejer di hampir separuh jalan Malioboro. Berikut adalah 2 cara pandang terhadap kesan saya di lesehan di jalan yang terkenal ini.

Dengan euphoria turis: Saya menikmati keramaian jalan Malioboro di malam Minggu dengan berada di mana saya semestinya berada (istilahnya: signature venue). Saya dengan lesehan, makan tanpa menggunakan sendok-garpu, tapi dengan jari menjadikan diri saya sebagai bagian dari kota yang indah ini. Musisi jalanan yang terus-menerus mengumandangkan lagu-lagu Kla Project, Chrisye, Ebiet G. Ade sampai Luna Maya menjadikan malam itu seolah-olah tak akan terlupakan dan indah.

Tanpa euphoria turis: Makanan yang saya pesan (pecel lele, tahu goreng, nasi uduk, ikan bawal, gudeg dengan ayam goreng) adalah bencana. Saya mempertanyakan apakah sambal yang menyertai pecel lele saya itu masih layak untuk dikonsumsi. Tahu gorengnya standard banget, bahkan berasa sedikit kurang segar. Nasi uduknya lembek dan dingin, saya berasa mengunyah kentan yang di-eskan. Ayam gorengnya alot, bahkan bebekpun kalah alot.

Mungkin dari jejeran rumah makan lesehan itu ada yang lebih baik, tetapi serius dari beberapa situs hasil google saya untuk referensi tempat makan di kota ini, saya tidak pernah mendapatkan rujukan untuk makan di sini.

Saya tidak kecewa (yah, mungkin sedikit deh) dan saya percaya masih banyak sudut-sudut kota Yogya yang belum saya kunjungi untuk mendapatkan pengalaman kuliner yang WAH! Ada teman yang berbijak dan berkata: untuk mengenal kotanya, kenalin tempat makannya. Saya berharap dalam kesempatan mendatang, saya dapat lebih mengenal kota yang cantik ini.

Yah, tapi kalau anda masih tenggelam dalam euphoria sebagai turis yang ingin merasakan indahnya kota Yogya di malam hari, tak ada salahnya anda berlesehan di salah satu rumah makan ini. Saran saya, cukup pesan minum dan kudapan yang manis.

Ta Wan Restaurant

Teman baik saya dan saya selalu berbeda pendapat dalam soal makanan dan rumah makan, tetapi kami mempunyai satu pendapat yang sama tentang Ta Wan, yaitu Ta Wan itu rumah makan mewah dengan harga terjangkau. Ta Wan adalah tempat yang paling pas untuk merayakan ulang tahun, karena faktor ekonomisnya itu. HEHEHE.

Salah satu menu kesukaan saya di Ta Wan adalah the three flavor porridge. Bubur dengan nama unik ini dihidangkan lengkap dengan udang, ikan dan ayam. Biasanya saya juga menambahkan dengan memesan ayam rebus (steam chicken) dan tak lupa makanan penutup berupa pudding mangga.

Di luar faktor kombinasi lauknya, bubur Ta Wan selayaknya seperti bubur biasa. Saya lebih menikmati ayam rebus-nya, karena beberapa rumah makan menyajikan ayam rebus terlalu kering, sedangkan Ta Wan menyajikannya sedikit berminyak.

Hoya, total jumlah yang harus saya bayar cuma sekitar Rp. 60.000,- termasuk tips. Lumayan murah bukan untuk rumah makan yang lumayan mewah ini?

Ta Wan Restaurant
Emporium Pluit Mall Level 4
Jl. Pluit Selatan Raya Blok S - 6
Kawasan BCD Pluit

Friday, May 14, 2010

Selamat Ulang Tahun, Mama!

Adalah tradisi bagi ibu saya untuk mempersiapkan sebuah acara makan malam besar ketika beliau sedang merayakan ulang-tahunnya. Yah mau dibilang besar juga tidak. Tetapi adalah kesukaan bagi beliau untuk mempersiapkan acara makan, mulai dari menyusun menu, belanja di pasar tradisional sampai mengupas-ngupas bawang.

Mama lahir di Medan, sebagai keturunan Tionghoa Hokkian dengan ibu seorang Bali, yang migrasi tinggal di kota Medan. HEHEHE. Jadi kebayang saja, pengaruh itu terhadap masakan ibu saya. Tanggal 12 Mei 2010, ibu saya merayakan ulang tahunnya dengan mempersiapkan 10 hidangan.

Sebagai anak yang baik juga, saya selalu menyukai masakan ibu saya (anak mana yang tidak hayo?). Ibu saya memang mempunyai bakat dan hobby dalam hal masak-memasak dan saya punya hobby menikmati masakan. Jadi klop saja.

Sup Tim Obat Ayam Kampung
Sup ini sangat nikmat, mudah dan yang penting sehat. Dengan rempah-rempah yang biasanya di beli di toko obat Cina atau toko yang menjual rempah-rempah di pasar Pluit, ayam kampung direbus saja dan tunggu sampai matang.


Pangsit Goreng isi Daging
Ibu saya penggemar berat pangsit, jadi jangan heran kalau pangsit yang bentuknya sedikit berbeda ini adalah kesukaan beliau. Berbeda karena biasanya pangsit itu, melebar kulitnya dan isinya bulat kecil di tengah. Ibu saya selalu melebih-lebihkan isi pangsit.


Udang Tauco Cabe
Yah, ini boleh dibilang masakan yang paling sering dibuat oleh ibu saya (dan sekarang kakak perempuan saya). Menurut kakak saya, ini sangat gampang, gak repot dan bisa tahan berhari-hari. Walau ibu menekankan pada udang, sebenarnya bisa diganti dengan tempe dan tahu .. dan tetap dapat tahan berhari-hari. HEHEHE.


Udang Goreng Mentega
Ibu saya selalu berkata, cukup siram udang dengan air panas dan oleskan mentega atau dicocol dengan cabe rawit dan kecap asin, itu sudah enak.


Brokoli Tumis
Keponakan saya, Billy selalu merujuk brokoli sebagai sayur bunga dan brokoli adalah sayur kesukaan saya, jadi saya senang saja.


Kepiting Asam Manis
Ini yang menjadi jagoan di malam ulang tahun ibu saya, dalam artinya habis duluan. HEHEHE.


Mie Goreng
Mie di dalam perayaan ulang tahun menurut kepercayaan orang Tionghoa menandakan umur yang panjang. Dengan tamu (dalam konteks ini, saya dan keluarga saya) menikmati mie goreng, artinya kami memohon agar yang berulang tahun diberikan umur yang panjang. NB: Yah, itu adalah telur puyuh dan iya, telur puyuh mengandung tingkat lemak tertinggi, bahkan dibandingkan bebek sekalipun. Tapi saya cuma icip satu buah.


Ayam Rendang
Ini juga adalah salah satu masakan yang menurut ibu saya masih akan nikmat jika dinikmati keesokan harinya. Dan dia benar.


Sapi Lada Hitam
Saya suka sekali melihat perpaduan warna paprika hijau, merah dan daging sapi. Sebagaimana saya menikmati keindahan perpaduan warnanya, saya juga menyukai rasanya.


Iga Babi Tauco
Yah, ini mungkin satu-satunya asli masakan Hakka. Rasanya asin buanget kalau dicicipi begitu saja, tapi kalau dengan nasi panas-panas, rasanya mantap, bahkan hanya dengan kuahnya saja, saya sudah cukup.

Wednesday, May 12, 2010

Soto Padang H. St. Mangkuto

Dalam hukum ekonomis, adalah kewajaran bagi produsen melakukan diferensiasi produk untuk menaikan omset penjualannya. Namun tampaknya, bagi Mangkuto, hukum tersebut tidak berlaku. Hal pertama yang ditanyakan kepada saya oleh sang pramusaji adalah, "Berapa mangkok?"

Kemudian disusul dengan respon bodoh saya, "Boleh lihat menu-nya?"

Lalu dengan sabar tampaknya, sang pramusaji menjelaskan bahwa di Mangkuto mereka hanya menyajikan 1 macam menu, yaitu Soto Padang. Saya membalas dengan senyum manis, "Oh begitu, 2 mangkok saja kalau begitu, pak!"

Soto Padang dihidangkan dengan nasi dan kerupuk warna pink norak. Iya, serius, warna kerupuknya pink norak dan itu juga yang membuat saya ragu-ragu. Tapi walau warna norak ngenjreng gitu, kerupuknya enak (paling gak pas dengan soto-nya). Sotonya sendiri disajikan dalam mangkok kecil yang tidak lebih besar daripada kepalan tangan saya.

Di dalam soto tersebut terdapat soun (bihun halus), sayur-sayuran dan kejutannya daging sapi yang garing walau berada dalam celupan soto yang terlihat super-gurih (dan rasanya juga benar begitu). Dan laksana anak kecil pada umumnya, saya selalu mencoba untuk menyisakan bagian yang terbaik terakhir, yaitu daging garing yang seolah-olah digoreng terlebih dahulu tersebut.

Walau dengan harga yang relatif mahal, soto padang Mangkuto tidak mengecewakan.

Soto Padang H. ST. Mangkuto
Jl. Pintu Air No. 26, Pasar Baru
Jakarta Pusat
Phone: (021) 3857357

Sunday, May 9, 2010

Sosis Glosis

Pertama kali saya bercerita tentang rumah makan masakan Eropah Glosis, yang kebetulan berada di dekat rumah saya kepada teman kantor, saya diketawain dan saya juga baru tahu kalau sebenarnya Glosis itu sudah lama ada. Bahkan dulu (dan mungkin sekarang juga masih) Glosis itu ngetop banget di Bandung.

Karena rasa penasaran yang tinggi itu juga, saya memutuskan untuk harus mengunjungi Glosis segera. Bersama pacar saya yang setia dan rela saya ajak makan di sana sini, malam minggu kemarin (3/5), kami ke Glosis.

Glosis mix-sausages menjadi pilihan saya, yang terdiri dari kombinasi beef frankfurter, chicken sausages ditambah dengan side-dish kentang goreng dan sayur-sayuran seperti jagung, buncis dan wortel. Sosis bukanlah makanan kesukaan saya, mengingat tingkat korestrol-nya lumayan tinggi (bahkan dibandingkan dengan bebek sekalipun).

Satu hal yang saya tidak bisa lupa adalah aroma grill dari sosis yang memberikan imajinasi kepada saya bagaimana sosis tersebut di-grill untuk beberapa saat dan saus yang sedikit manis justru menguatkan aroma tersebut.

Glosis European Restaurant
Jl. Pluit Indah Raya No. 168C
Pluit, Jakarta Utara
Phone: (021) 66605296

Friday, May 7, 2010

Bebek Kaleyo

Setelah berkali-kali berusaha, akhirnya saya dan beberapa teman kantor menyempatkan diri untuk mengunjungi Bebek Kaleyo, di daerah Cempaka Putih. Tempat makan bebek goreng yang konon namanya sudah dikenal di mana-mana, bahkan salah satu pembawa acara kuliner TV lokal sempat mengunjungi tempat ini.

Jadi jangan heran saja, kalau bahkan sebelum tempat makan dibuka (pukul 5 sore,) sebagian tempat duduk rumah makan ini sudah dipenuhi oleh pengunjung-nya. 30 menit hingga satu jam setelah menerima pesanan pertama, sudah terlihat antrian orang-orang untuk mendapatkan tempat duduk.

Sore itu, saya dan teman-teman kantor datang sekitar 15 menit sebelum pukul 5 sore dan benar saja kami sama sekali diabaikan. Bahkan ketika kami menanyakan minum, mereka hanya menunjukan posisi chiller yang menandakan kalau kami harus melayani diri sendiri. Pas pukul lima, kami disambut dengan ucapan selamat datang yang lebih hangat dan yell-yell khas Kaleyo. Pengalaman yang seperti ini jarang saya temui di sebuah rumah makan.

Untuk benar-benar menghargai Bebek, saya mencoba mencari tahu beberapa fakta mengenai daging bebek itu sendiri:
  1. Daging bebek itu jauh lebih alot daripada daging ayam. Ada salah satu situs bahasa Indonesia yang menuliskan kalau ini diakibatkan karena bebek lebih banyak bergerak (termasuk berenang). HIHIHIHI. Cukup lucu, tapi mungkin ada benarnya.
  2. Kandungan lemak di daging bebek itu 3 kali kandungan lemak daging ayam biasa.
  3. Seperti kambing dan "wangi"-nya, daging bebek juga dikenal dengan bau amisnya.
Yah, saya yakin masih banyak fakta-fakta lain mengenai saudara dekat dari daging ayam ini. Berdasarkan fakta-fakta di atas, saya menyadari kalau mengelolah daging bebek itu tidak semudah daging ayam pastinya. Keberhasilan Kaleyo dalam melunakan daging bebek, tapi tidak sampai mengelupas dari tulangnya, sehingga berasa seperti menikmati daging ayam patut dipuji. Dan karena kandungan lemak yang lebih tinggi, daging bebek terasa lebih gurih dan pastinya tanpa bau amis.

Bebek goreng cabe ijo mungkin adalah menu umum di rumah makan yang khusus menyajikan bebek, tetapi cabe ijo Kaleyo yang begitu pedasnya (ditambah Kaleyo hanya dilengkapi dengan kipas angin tempel) seolah-olah saya baru saja ditampar dengan sandal jepit. Bibir saya seolah-olah bertambah tebal beberapa centimeter.

Oyah, patut dipuji juga gorengan tahu dan nasi uduknya. Baru saja 6 jam yang lalu, saya makan bebek itu, dan sekarang saya sudah kebayang lagi. Duh, pengen bebek lagi!

Bebek Goreng Kaleyo
Jl. Cempaka Putih Raya No. 108
Jakarta Pusat
Phone: (021) 95700022, 91919090

Sunday, May 2, 2010

Tertimbun Ayam

Saya kadang-kadang sangat bersyukur karena area tempat tinggal saya adalah salah satu pusat kulineran di Jakarta. Yang walaupun adalah berkat, tetapi keuntungan yang ditimbulkan karena lokasi hunian ini juga dapat menjadi sesuatu yang mengerikan. Program diet saya seringkali gagal atau tertunda. Betapa ironisnya, seorang yang menulis tentang makanan juga menjalankan program diet. HAHAHA.

Akhir pekan lalu, saya, dengan ditemani oleh pacar, memutuskan untuk mengunjungi Bakmi Ayam Alok, yang pencapaiannya hanya membutuhkan sekejap. Bakmi Ayam Alok adalah salah satu tempat makan yang unik dari segi porsi pesanan. Alok menyediakan porsi setengah, porsi satu dan porsi satu-setengah. Dari jenis mie-nya, Alok hanya menyediakan mie kecil dan bihun.

Saya memesan Bakmi Ayam Special porsi satu, beserta teman makannya berupa 1 porsi pangsit goreng (isi 3 buah) dan setengah porsi pangsit kuah (isi 5 buah). Pertama kali mie-nya datang, saya sempat kaget karena mangkok mie itu ditimbuni oleh potongan-potongan ayam kampung yang direbus. Ternyata yang membuat mie ini special karena jumlah lauk ayamnya yang banyak. Hingga setelah mie saya habis, potongan-potongan ayam saya masih menjadi cemilan.

Mie-nya sendiri kenyal-kenyal wangi, mengingatkan saya akan mie Orpa, walau saya berasa lauk dan mie-nya sangat tidak proposional (mungkin lain kali saya harus memilih mie ayam biasa). Bentuk dan warna mie-nya sendiri mengingatkan saya akan karet. HAHAHAHA. Tapi itu tidak mengurangi niat saya untuk menghabiskan porsi special itu.

Lauk ayamnya sendiri terlalu kering (jika saja setelah diangkat dari rebusannya, mungkin bisa disiramin kecap atau minyak). Saya tidak kecewa dengan kedua pangsitnya baik goreng maupun kuah (walau tidak seenak tempat tertentu. HEHEHE).

Bakmi Ayam Alok
Jl. Pluit Sakti Raya No. 77
Pluit, Jakarta Utara
Phone: (021) 6691795